Tuesday, August 23, 2016

SURGA YANG TERSEMBUNYI DI PULAU CELEBES

 Celebes,, merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia, biasa juga disebut dengan nama Sulawesi. Keindahan-keindahan alam dan budaya yang ditawarkan Celebes sangatlah beragam, mulai dari keindahan alam Pantai Bunaken  dengan terumbu karangnya di Sulawesi Utara (Manado), panorama Pantai Wakatobi di Sulawesi Tenggara (Pulau Wakatobi), dan keindahan Pantai Losari di Sulawesi Selatan (Makassar). Selain keindahan alamnya, Celebes juga menawarkan keragaman adat dan budayanya dimana suku Bugis dan suku Toraja merupakan sebagian suku-suku yang paling sering disangkutpautkan dengan pulau ini.

  Keindahan alam yang disajikan bukan hanya berupa pantai tapi juga ada yang berupa air terjun. Wisata alam air terjun paling populer di Sulawesi salah satunya adalah Air Terjun Bantimurung,Maros, Sulawesi Selatan..Air terjun ini juga merupakan Taman Nasional perlindungan Kupu-Kupu di Sulawesi Selatan.

  Jika seseorang menyebut kata Sulawesi Selatan, maka hal pertama yang terlintas dipikiran kita adalah Makassar dan Pantai Losarinya. Keindahan Pantai Losari memang sudah sangat terkenal di mata masyarakat Indonesia, selain itu wisata di Tana Toraja juga merupakan salah satu keindahan  budaya di Sulawesi Selatan dan menjadi salah satu objek wisata terkenal di Indonesia bahkan di mata wisatawan dunia. Namun sebenarnya masih banyak keindahan alam , keindahan budaya lainnya yang sama sekali tidak terekspos dan ada juga yang sudah terekspos tapi belum dikembangkan. Keindahan itu terletak di sebuah desa kecil di bagian timur laut Sulawesi Selatan yang dikenal dengan SOROWAKO..

SOROWAKO!!!!!!
Sudut pandang Sorowako                                                       View kota Sorowako
  Banyak orang yang berlibur ke Sulawesi Selatan hanya untuk mengunjungi Makassar dan Pantai Losarinya; atau mungkin berliburan ke Tana Toraja untuk melihat tradisi penguburan di tebing batu?atau melihat acara pemakaman  “Rambu Solo” yang sudah dikenal dunia?Mungkin ini adalah salah satu tujuan wisata utama di Sulawesi Selatan, sudah tidak bisa dipungkiri..Bagaimana dengan Sorowako?Ada yang tertarik liburan ke sana?Atau mungkin baru pertama kali mendengar nama daerah ini?
    Sorowako merupakan sebuah desa/kota kecil yang terletak ± 600 km dari kota Makassar. Sorowako termasuk kawsan yang berpenduduk homogen, terdiri dari berbagai suku dan agama, bahkan ada juga expatriat yang mendiami kawasan Sorowako dan selama ini tidak ada masalah yang timbul. Salah satu contoh bentuk toleransi sesama manusia telah diciptakan di kota kecil ini.
  Di kota kecil inilah PT.Vale Indonesia (dulunya PT.INCO) sebuah perusahaan tambang bijih terbesar kedua di dunia berdiri. Ya, perusahaan ini menambang dan mengolah mineral berupa Nickel yang terpendam di perut bumi Sorowako. Bahkan PT.Vale Indonesia merupakan perusahaan tambang Nickel terbesar di Indonesia dan termasuk salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Namun walaupun begitu masih banyak juga yang bertanya-tanya, itu perusahaan apa?Nambang apa?Dimana?Nah, jawabannya diatas tadi..Itulah kenapa Sorowako disebut sebagai Kota Nickel..
  Pertama kali memasuki kawasan Sorowako, anda akan disuguhi penampakan yang mengagumkan, dimana di sebelah kanan anda akan melihat kawasan pertambangan. Kendaraan-kendaraan besar (alat-alat berat) berupa truck, excavator dan kendaraan lain sedang bekerja dibawah komando para operatornya masing-masing. Debu,panas,hujan sudah menjadi santapan mereka yang bekerja mengeruk lapisan tiap lapisan tanah guna mendapat Nickel.
Salah satu area penambanganSalah satu area penambangan Nickel (Dok. Sorowako)
   Berbeda dengan penampakan jika anda melihat ke sebelah kiri, disana anda akan melihat bangunan-bangunan besar berdiri saling rapat dan terlihat sangat padat oleh bangunan. Yaaa,,yang anda lihat itu adalah pabrik pengolahan Nickel itu sendiri dan bangunan-bangunan pendukung lainnya. Area ini sangat luas dan pastinya akan menjadi salah satu santapan mata anda ketika akan memasuki kawasan kota Sorowako..
Pabrik pengolahan NickelArea pabrik pengolahan Nickel (Dok. Sorowako)
  Salah satu kenapa orang-orang banyak mengunjungi ke Sorowako tidak lain yaitu untuk mengadu nasib dengan mencari pekerjaan di perusahaan ini maupun di kontraktor-kontraktor yang berada di bawah naungan PT.Vale Indonesia. Masih jarang yang bila ditanya alasan mengunjungi Sorowako akan menjawab “untuk berlibur”. Jawaban itu sangat jarang didengar, karena kebanyakan orang-orang menjuluki sebagai Kota Khusus Untuk Mencari Uang (kata orang-orang sih). Karena mereka ke Sorowako untuk kerja dan mendapatkan uang lalu saat liburan keluar dari Sorowako.
  Namun, diluar itu semua ada banyak tempat-tempat yang masih jarang terekspos keindahaannya dimana menjadi kebanggaan kami sebagai warga Sorowako bahkan salah satu kawasan wisata ini seharusnya jadi kebanggaan Indonesia juga loh..Selain itu banyak juga tempat-temat liburan yang bisa dikunjungi diakhir pekan sebagai tempat menghapus penat dan lelah..

DANAU MATANO

  Kawasan Danau Matano merupakan andalan Sorowako dalam dunia pariwisatanya. Pasti banyak yang tidak mengetahui tentang Danau Matano ini. Danau Matano merupakan danau tektonik yang memiliki kedalaman ±600 meter dan menjadikannya sebagai danau terdalam di Asia Tenggara dan ke-8 di dunia (menurut WWF). Ribuan mata air dan beberapa anak sungai menjadi salah satu sumber air dari Danau Matano sehingga membuat danau ini tidak  pernah kering dan juga memiliki air yang jernih. Danau ini dikelilingi oleh Pegunungan Verbeck di sepanjang pesisir danau. Keberadaan danau terdalam di Asia Tenggara dan ke-8 di dunia ini jarang terekspos dan banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui keberadaannya, mungkin karena kurangnya dokumentasi terhadap Danau Matano yang seharusnya dilakukan Pemda dan pemerintah pusat. Predikat “Danau Terdalam” di Asia Tenggara seharusnya membuat Pemda dan Pemerintah Pusat lebih gencar dalam mempromosikan keberadaan dan keindahan Danau Matano. Berikut hal-hal indah yang disuguhkan pemandangan Danau Matano.
  •    Ikan Buttini
  Dibalik kemirisan karena tidak populernya Danau Matano, ada sebuah keindahan yang disajikan oleh Danau Matano yaitu ekosistem yang hidup di dalamnya. Danau Matano menjadi rumah bagi flora dan fauna endemik Sulawesi. Berdasarkan data LIPI, Danau Matano memiliki 7 jenis tanaman endemik, 12 molusca endemik dan paling tidak 17 jenis ikan endemik. Namun spesies yang terkenal di danau ini adalah jenis ikan purba bernama Ikan BUTINI (Glossogobius Matanensis) yang juga merupakan ikan endemik dari Danau Matano.
SPESIES ENDEMIK (LIPI)                                              Spesies Endemik Danau Matano (Dok.:LIPI)
   Ikan ini memiliki bentuk yang sedikit aneh karena bola matanya yang menonjol dan warna kulit yang kecoklatan.  Beberapa peneliti mengatakan bahwa jenis ikan ini hanya bisa berkembang biak dengan baik di danau ini. Ikan ini juga menjadi salah sumber mata pencaharian masyarakat yang hidup di sekitar danau. Ada yang menangkapnya untuk dimakan saja, namun ada juga yang menangkapnya untuk dijual. Jadi kurang greget rasanya kalau ke Danau Matano tapi gak melihat dan memegang langsung ikan buttini ini.
  • Goa Tengkorak Bawah Air
   Di sepanjang bibir Danau Matano terdapat beberapa goa yang berisikan tombak, parang, beberapa peralatan rumah tangga dan lain-lain. Benda-benda ini disebut-sebut sebagai benda-benda peninggalan sejarah yang sudah berusia ratusan tahun. Tentu ini akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri, karena selain berwisata menikmati keindahan alam danau, kita juga bisa tahu peristiwa bersejarah apa yang terjadi di sekitar danau. Bahkan di salah satu goa tersebut berisi banyak kelelawar dan juga tulang belulang manusia. Nah, goa inilah yang dinamakan Goa Tengkorak oleh masyarakat Matano.

  Di dalam goa ini terdapat sangat banyak tulang belulang dan tengkorak manusia yang diperkirakan sudah berada di dalam goa selama ratusan tahun. Daerah ini diperkirakan sebagai tempat pemakaman bagi masyarakat dulu sebelum adanya agama masuk ke Tana Luwu. Mayat-mayat pada zaman dulu dimasukkan dalam liang batu saat dikuburkan. Ini bisa dijadikan salah satu tambahan pengalaman bernilai sejarah buat pengunjung di Danau Matano.
  • KOLAM MATA AIR DANAU MATANO
    Masih berhubungan dengan Danau Matano, berikutnya kita ke Desa Matano. Di desa ini terdapat sebuah kolam besar berisi air yang sangat jernih. Kolam ini terbentuk dari mata air-mata air yang diyakini juga sebagai mata air Danau Matano. Jika kita berkunjung ke Desa Matano, tempat inilah yang paling banyak dikunjungi hanya ingin melihat kolam ini. Tidak ada yang istimewa dari tampilan fisik dari kolam ini. Namun ada yang menarik dari kolam ini yaitu adanya batu yang berbentuk bulan sabit di dalam kolam yang dimana tidak seorangpun yang bisa mengangkat batu itu keluar dari dalam air, dan hal menarik lainnya ada “Bura,,Bura,,Bura”. Pasti anda menyangka ini adalah kata mantra,,iyakan??ANDA BENAR!!! hehehee..
                                     Kolam Mata Air Danau Matano (Dok.:Sorowako)
   Saya masih bingung asal kata “Bura” itu. Ada yang mengatakan bahwa kata “Bura” merupakan bahasa  Soroako yang berarti “Muncul”. Kenapa harus “Bura,,Bura,,Bura”?Ada tradisi dimana ketika orang-orang berkunjung ke kolam mata air ini, mereka mengucapkan bura,,bura,,bura beberapa kali. Apa yang terjadi?Ketika kita mengucapkan kata itu, maka akan muncul gelembung-gelembung air dari dalam tanah. Menurut mereka gelembung air hanya muncul jika kita menyebutkan kata bura,,bura,,bura di samping kolam mata air. Patut dicoba nih!!!
  • Menjelajahi Danau Matano
– Pantai Ide dan Pantai C
    Danau Matano dibagi-bagi menjadi beberapa pantai (hanya sebutan saja) yaitu, Pantai Ide dan Pantai C. Kedua pantai ini adalah yang teramai dan paling sering dikunjungi oleh masyarakat. Pantai Ide memiliki ciri-ciri dimana terdapat jembatan kayu yang menjorok mengarah ke tengah danau sejauh kurang lebih 100 meter dan memiliki air yang sangat jernih. Pantai Ide ini terletak di daerah Pontada, Sorowako. Kenapa dinamakan Pantai Ide?Ya,konon katanya disini sering dijadikan tempat masyarakat mencari ide-ide baik itu tentang rekreasi, perlombaan, fotografi dan masih banyak lagi. Pantai ini merupakan yang paling banyak dikunjungi setiap hari terutama sore hari dan juga di hari Minggu. Disni kita bisa berenang dengan aman karena di pantai ini sudah dibagi kawasan-kawasan menurut tingkat kedalamannya. Ada yang dangkal untuk anak-anak, kedalaman sedang yang biasa digunakan untuk belajar berenang dan ada yang tingkat kedalaman yang tinggi dimana dikhususkan untuk yang sudah mahir berenang.
Copy of Danau Matano (5)                                                   Pantai Ide (Dok.:Sorowako)
    Berbeda dengan Pantai Ide, Pantai C ini biasa digunakan sebagai tempat piknik keluarga. Di pantai ini pengunjung menggelar tikar di dataran yang berumput hijau dan duduk santai menikmati makanan dan pemandangan yang indah di depan mata. Di Pantai C terdapat hamparan pasir di sepanjang pesisirnya. Disini merupakan tempat favorit untuk anak-anak bisa bermain pasir dan bermain air  layaknya di pantai sungguhan. Disini tidak terlalu direkomendasikan untuk menjadi tempat berenang karena dasar pantai ini awalnya dangkal namun sekitar 5 m ke tengah, dasar danau menjadi sangat terjal/curam sehingga berbahaya jika yang tidak bisa berenang bermain-main terlalu ke tengah. Jadi berhati-hatilah jika ingin berenang di Pantai C. Tapi keindahan di Pantai C masih bisa dinikmati sambil bersantai bersama teman-teman dan keluarga.
IMG_1670                                               Pantai C Sorowako (Dok.: Pribadi)
Jadi kalau ke Sorowako kurang lengkap kalau belum berkunjung ke Pantai Ide dan Pantai C.
    – Katinting 

 Pasti semua bertanya apa itu katinting. Ini penampakannya :
ketingting                                                  Perahu Katinting (Dok.:Google)
    Perahu katinting adalah sebuah kapal kayu bermesin yang biasa ditemukan di Luwu Timur khususnya di Danau Matano.  Dalam kesehariannya, katinting merupakan alat transportasi penting yang kerap digunakan untuk penyeberangan sungai atau danau yang ada di kawasan ini. Memiliki panjang sekitar 10 meter, perahu ini digerakkan oleh sebuah mesin berkekuatan kecil yang ditempelkan di buritan belakang, layaknya pada speedboat modern. Selain sebagai sarana transportasi reguler, katinting, terutama yang beroperasi di Danau Matano, juga memiliki fungsi lain. Setiap akhir pekan atau pada masa liburan, perahu ini laris disewa oleh para wisatawan yang ingin berkeliling sambil menikmati panorama menawan Danau Matano. Ada katinting yang memiliki sayap di masing-masing sisinya, ada juga yang tidak memiliki sayap. Selain sebagai alat transportasi, perahu jenis ini biasa diadu dalam sebuah lomba Katinting Race yang diperlombakan tiap peringatan 17 Agustus.
     Keindahan Sorowako dengan Danau Matano-nya sangat mampu membuat mata takjub. Keindahan yang belum terjamah tangan-tangan jahil yang berniat merusaknya. Keasrian alam sekitar danau juga masih terawat. Alam bawah air Danau Matano tidak dapat saya jelaskan disni karena banyaknya materi referensi yang harus saya siapkan. Jadi alam bawah air Danau Matano akan saya bahas pada postingan mendatang.
     Ini merupakan salah satu cara untuk mempromosikan keindahan alam Danau Matano dan keberadaannya. Ketika pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tidak terlalu gencar mempromosikan, biarlah kami putra putri daerah yang mempromosikan keindahan alam Sorowako lewat tulisan-tulisan ini. Semakin banyak yang membahas, semakin banyak pula yang membaca dan akhirnya mengetahui keberadaan Danau Matano.